Type Here to Get Search Results !

KEISTIMEWAAN AL QUR'AN


Oleh: Ningsih Umaz

Al-Isra Ayat 106 menerangkan:

وَقُرْءَانًا فَرَقْنَٰهُ لِتَقْرَأَهُۥ عَلَى ٱلنَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَٰهُ تَنزِيلًا
Wa qur`ānan faraqnāhu litaqra`ahụ 'alan-nāsi 'alā mukṡiw wa nazzalnāhu tanzīlā
Artinya: Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (QS. Al-Isra: 106)

Dan kami telah menurunkan kepadamu (wahai rasul) al-qur’an yang telah kami jelaskan, kami rapikan dan kami uraikan untuk menjadi pembeda antara petunjuk dan kesesatan, kebenaran, dan kebatilan; agar engkau membacakannya kepada manusia dengan pelan-pelan dan perlahan-lahan, dan kami turunkan Al-Qur’an itu secara terpisah-pisah sedikit demi sedikit, sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dan tuntutan kondisi-kondisi.

Dan Al-Qur'an itu Kami turunkan dengan keterangan yang jelas, dengan harapan agar engkau membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan, dan tidak tergesa-gesa, karena hal itu lebih mudah untuk dipahami dan diperhatikan, dan Kami pula yang menurunkannya secara berangsur-angsur dan bertahap sesuai dengan peristiwa dan kondisi tertentu.

Hai Rasulullah, katakanlah kepada orang-orang kafir: "Sama saja apakah kalian beriman kepada Al-Qur’an atau tidak, ia tetaplah kitab yang benar."

Sungguh orang-orang yang memiliki ilmu tentang kitab-kitab terdahulu, jika Al-Qur’an dibacakan kepada mereka niscaya mereka akan mengimaninya dan mendengarnya dengan khusyu’ dan bersujud syukur di atas wajah mereka seraya berkata: 'Maha Suci Tuhan kami, sungguh janji-Nya pasti akan terjadi.'

Dan jika kembali dibacakan Al-Qur’an kepada mereka, maka mereka akan kembali sujud dan syukur di atas wajah mereka sambil menangis dan kekhusyu’an dan ketundukan mereka kepada Allah akan semakin bertambah."

... وَقُرْءَانًا فَرَقْنٰهُ
(Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur) Yakni Kami menurunkannya sedikit demi sedikit, bukan sekaligus.

...لِتَقْرَأَهُۥ عَلَى ٱلنَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ...
(agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia) Yakni membacakannya selama masa diturunkannya sedikit demi sedikit dengan perlahan, hal ini menjadikannya lebih mudah dipahami dan dihafal.

وَنَزَّلْنٰهُ تَنزِيلًا...
(dan Kami menurunkannya bagian demi bagian) Yakni Kami turunkan sedikit demi sedikit untuk kemaslahatan. Andai saja seluruh kewajiban diperintahkan dalam satu waktu niscaya orang-orang tidak akan mampu menjalankannya dan akan lari menjauh.

Diriwayatkan dari Mujahid bahwa seseorang bertanya kepadanya mengenai orang yang membaca Al-Baqarah dan Ali 'Imran, dan seseorang lagi membaca Al-Baqarah saja, kedua memulai shalat secara bersamaan, ruku mereka sama, sampai sujud pun sama, Mujahid berkata: yang membaca Al-Baqarah saja lebih afdhol, kemudian beliau membaca : { وَقُرْءَانًا فَرَقْنَٰهُ لِتَقْرَأَهُۥ عَلَى ٱلنَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ } "Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia."

Al-Qur'an itu telah Kami turunkan secara berangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun tidak secara sekaligus, agar engkau membacakannya perlahan-lahan kepada manusia. Kami menurunkannya bagian demi bagian sesuai dengan kebutuhan dan konteks masalah dan hikmah.

Selanjutnya dijelaskan tentang cara turunnya Al-Qur'an. Dan Al-Qur'an kami turunkan berangsur-angsur, ayat demi ayat dalam masa lebih kurang 23 tahun, tidak kami turunkan secara sekaligus agar engkau wahai Nabi Muhammad membacakannya kepada manusia perlahan-lahan, dengan demikian dapat dipahami tuntunannya dengan sebaik-baiknya dan mudah dihafalkan, dan kami menurunkannya secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kemaslahatan manusia.

Jika demikian sifat dan ciri-ciri Al-Qur'an sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat yang lalu, maka wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada orang-orang kafir mekah dan kepada manusia seluruhnya, berimanlah kamu kepadanya, yakni Al-Qur'an, atau tidak usah beriman, itu sama saja bagi Allah. Jika engkau beriman, engkau mendapat manfaat dari keimananmu. Dan jika engkau ingkar, engkau juga yang mendapat kerugian.

Tidak ada manfaat sedikit pun bagi Allah dari keimanan kamu, dan tidak ada pula mudarat bagi Allah dari keingkaran kamu. Sesungguhnya orang yang telah diberi pengetahuan sebelumnya, yakni ulama ahli kitab yang beriman kepada Nabi Muhammad, mereka diberi pengetahuan tentang wahyu Allah sebelum turunnya Al-Qur'an, apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan wajah, yakni menjatuhkan wajahnya untuk bersujud mengakui kebesaran Allah dan kebenaran firman-Nya.

Dengan penurunan secara berangsur-angsur itu, umat Islam memperoleh keutamaan dan manfaat yang besar, antara lain:
Pertama: Kaum Muslimin mudah menghafalnya ketika diturunkan.

Kedua: Kaum Muslimin berkesempatan untuk memahami setiap kelompok ayat yang diturunkan, karena jangkauan maknanya yang luas memerlukan waktu yang cukup untuk memahaminya agar mendapat pemahaman yang tepat dan benar.

Ketiga: Kaum Muslimin tidak mengalami kegoncangan jiwa yang berarti dalam menghadapi berbagai perubahan yang dibawa oleh Islam.

Sebelum kedatangan agama Islam, mereka menganut kepercayaan animisme yang bermacam-macam dan tidak memiliki peraturan ataupun tata kehidupan yang dipatuhi. Penurunan Al-Qur'an secara berangsur-angsur mempermudah mereka menyesuaikan diri dengan ajaran-ajaran yang baru, baik ajaran yang berhubungan dengan akidah, maupun yang berhubungan dengan ibadah dan kemasyarakatan.

Keempat: Sebagian ayat-ayat Al-Qur'an merupakan penjelasan yang berhubungan dengan suatu peristiwa yang terjadi.

Firman Allah ﷻ:

وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا
Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. (QS. Al-Furqan 25: 33)

Dengan demikian, kaum Muslimin merasakan bahwa mereka selalu mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah ﷻ ketika menghadapi setiap peristiwa yang terjadi di antara mereka.

Bagi Nabi Muhammad ﷺ, penurunan Al-Qur'an secara berangsur-angsur itu amat besar manfaatnya dalam memperteguh hatinya, seperti dijelaskan Allah ﷻ dalam firman-Nya:

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا
Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). (QS. Al-Furqan 25: 32)

Pada umumnya ayat-ayat yang diturunkan berkisar antara lima sampai dengan sepuluh ayat sesuai dengan kebutuhan, sebagaimana perkataan Umar bin Khathab:

Diriwayatkan dari Umar r.a. "Pelajarilah Al-Qur'an lima ayat lima ayat. Karena sesungguhnya Jibril menurunkannya lima ayat lima ayat." (Riwayat al-Baihaqi).

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.