Type Here to Get Search Results !

MANUSIA ITU TERBATAS


Oleh: Murli Ummu Arkan

Pernahkah kita melakukan kesalahan? Manusia melakukan kesalahan itu wajar. Inilah bukti bahwa manusia bersifat terbatas. Tempatnya salah, lemah, serba kurang, dan membutuhkan yang lain. Namun meski begitu bukan berarti manusia terus-menerus untuk melakukan kesalahan atau kemaksiatan dengan sengaja. Tidak perduli dengan kebaikan dan kebenaran disekitarnya.

Manusia juga bukanlah makhluk yang sempurna. Meski diantara makhluk yang lain, manusia diciptakan oleh Allah ﷻ sebaik-baik ciptaan, namun bukan berarti kita sebagai manusia bersifat sombong dan merasa paling benar sendiri.

Dzat yang Maha Sempurna adalah Allah ﷻ. Maka baju kesombongan hanya pantas untuk Allah ﷻ.

Apalah manusia itu? Manusia hanyalah dari air mani yang hina. Diciptakan dari tanah yang berlumpur. Namun jangan salah, meski asal penciptaan manusia dari tanah, Allah ﷻ membekali manusia dengan akal yang bisa digunakan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Sungguh potensi akal manusia ini sungguh luar biasa. Jika kita gunakan akal ini untuk memilih jalan kebenaran pasti kita termasuk orang-orang yang beruntung. Namun akal ini juga bersifat terbatas. Maka dari itu, tidak heran jika manusia masih bisa melakukan kemaksiatan atau kesalahan.

Lalu bagaimana jika sudah terlanjur bermaksiat atau melakukan kesalahan?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ثُمَّ اِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِيْنَ عَمِلُوا السُّوْٓءَ بِجَهَا لَةٍ ثُمَّ تَا بُوْا مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ وَاَ صْلَحُوْۤا ۙ اِنَّ رَبَّكَ مِنْۢ بَعْدِهَا لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertobat setelah itu dan memperbaiki (dirinya), sungguh, Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 119)
Bisa jadi manusia melakukan kesalahan karena kebodohannya atas ilmu kebenaran. Bisa dibilang masih jahiliyah karena ketidaktahuannya akan ilmu. Sehingga dia gak sadar telah melakukan kemaksiatan atau kesalahan.
Namun, bagaimana jika sudah tahu hukumnya namun masih bermaksiat? Tentu hal ini pasti akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Apalagi mengingat adzab Allah amatlah pedih.
Nah, dalam ayat diatas, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa kita jika kita bertaubat dan berusaha memperbaiki diri. Meningkatkan kualitas diri kita sebagai hamba bertakwa.
Maka hal yang perlu dilakukan adalah melakukan taubatan nasuha serta memperbaiki diri. Segera minta maaf kepada Allah dan teman yang bersangkutan jika ada salah. Sembari itu terus semangat mencari ilmu agama untuk meningkatkan kualitas untuk jadi hamba yang bertakwa.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.