Type Here to Get Search Results !

TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA


Oleh: Mutiara Aini

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّا خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَا جٍ ۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًۢا بَصِيْرًا
innaa kholaqnal-ingsaana min nuthfatin amsyaajin nabtaliihi fa ja'alnaahu samii'an bashiiroo
"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (QS. Al-Insan 76: Ayat 2)

Tujuan Allah ﷻ menciptakan manusia adalah untuk mengujinya dengan perintah dan larangan serta untuk menjunjung tegaknya risalah Allah di atas bumi ini. Apakah mereka bisa bersyukur pada waktu senang? Dan sabar ketika menghadapi musuh?

Sejatinya kelahiran manusia pada akhirnya bertujuan sebagai penjunjung amanat Allah ﷻ, kepadanya dianugerahkan pendengaran dan penglihatan yang memungkinkannya menyimak dan menyaksikan kebesaran, kekuasaan, dan besarnya nikmat Allah. Manusia dianugerahi pendengaran dan akal pikiran yang merupakan bukti kekuasaan Allah ﷻ yang berfungsi untuk mengamati ciptaan Allah serta membawa manusia mentauhidkan-Nya.

Dengan alat penglihatan dan pendengaran serta dilengkapi pula dengan pikiran (akal), maka terdapat dua kemungkinan bagi manusia. Apakah ia cenderung kembali kepada sifat asalnya (naluri) sebagai makhluk bumi? Sehingga ia sama dengan makhluk lainnya seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, atau ia cenderung untuk menjadi makhluk yang ilahiah, yang berpikir dan memperhatikan kebesaran-Nya?

Ketika disebutkan bahwa Allah ﷻ menguji melalui cobaan dan kesulitan, justru dengan perantara ini, setiap manusia dapat meraih kesempurnaan yang menjadi nilai kelayakannya.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.