Type Here to Get Search Results !

MENDIDIK ANAK SHOLEH, BERAWAL DARI ORANGTUA


Oleh: Mutiara Aini

Memiliki anak merupakan sebuah anugerah dari Sang Maha Pencipta, dan sebagai orang tua tentunya ingin memiliki anak yang sholeh dan sholehah.

Maka, sebagai gambaran dari keinginannya tersebut, para orang tua seringkali melantunkan doa yang diajarkan di dalam al-Qur’an,

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Furqon: 74).

Lantas apakah cukup hanya dengan membaca doa ini saja keinginan bisa tercapai?

Membentuk anak yang Sholeh dan sholehah bukanlah hal yang mudah, Ilmunya tak bisa didapat secara instan. Mempelajarinya pun tidak ada batas waktu. Maka hal ini tidak hanya cukup dengan do'a, tetapi juga harus diawali terlebih dahulu dengan pembentukan diri dari kedua orangtuanya.

Seperti yang telah dijelaskan oleh Allah SWT. di dalam al-Qur’an, bahwa tak akan terjadi perubahan tanpa ada perubahan dari diri sendiri. (QS. Ar-Ra’ad: 11)

Perubahan diri yang dimaksud bukan saja dalam hal ibadah, tapi juga dalam hal komunikasi keseharian di rumah antara suami dan isteri.

Sebelum anak lahir, suami harus memahami bahwa ia harus mempersiapkan diri untuk membantu isteri mengurus rumah. Ketika anak lahir sampai menjadi menjadi balita. Kemudian ia melihat kedua orangtuanya akur dan saling membantu, maka ini akan terekam dalam dirinya untuk menjadi orang yang baik.

Pun dalam hal ibadah. Ketika anaknya menyaksikan kedua orangtuanya taat dalam beribadah, maka anak kelak akan menjadi orang yang taat ibadah pula.

Adalah hal yang wajar apabila ada anak yang membangkang, karena orangtua yang kerap melarang anaknya, tapi ia sendiri tetap melakukannya.

Contohnya ketika orang tua menyuruh anaknya mengaji dan menutup aurat, tetapi dia sendiri tidak pernah mengaji dan tidak menutup auratnya. Atau ketika orangtua melarang menonton tayangan di televisi tapi orangtua malah menontonnya.

Seorang anak yang sering melihat orang tuanya zikir, puasa, membantu orang yang membutuhkan dan berbuat baik kepada sesama, maka ketika dewasa dia akan tumbuh menjadi pribadi yang dekat kepada Allah dan menyayangi sesama manusia.

Oleh karena itu menanamkan sifat uswatun hasanah pada diri orang tua bisa berpengaruh positif atas perkembangan perilaku meniru anak. Karena anak cenderung melihat apa yang terjadi di dalam keluarganya.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Palembang 27 Juli 2021

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.