Type Here to Get Search Results !

MEMOHON PERLINDUNGAN HANYA KEPADA ALLAH


Oleh: Titin Hanggasari

Surat an-Nas, surat familiar bahkan dibaca tiap hari. Disana terdapat perbedaan, apakah surat ini tergolong Makkiyah atau Madaniyyah. Menurut Ibnu Abas surat ini, tergolong Makkiyah sedangkan Ibnu az-Zubair tergolong Madaniyyah. Yang jelas surat an-nas salah satu surat al- mu'awwidzatain (surat perlindungan).

Sudahkah kita tahu isi kandungan surat an-Nqas? Yakni memohon perlindungan kepada Allah dari empat penjuru. Di antaranya berlindung kepada kejahatan seluruh makluknya yang bersifat jahat. Kedua berlindung kepada kejahatan dari gelapnya malam atau ketika bulan sedang tidak terlihat. Lalu berlindung kepada kejahatan kaum perempuan penyihir. Kemudian berlindung kepada kejahatan dari orang yang dengki.

Kejahatan yang paling berbahaya dari empat tersebut adalah kejahatan hati.

Tafsir ayat

Surat ini masih berhubungan erat sekali dengan surat sebelumnya. al-Falaq. “Qul” Katakanlah Yang intinya adalah sebuah perintah, memerintahkan kepada semua manusia untuk memohon perlindungan hanya kepada Allah.

Rabb an-Nas adalah kepada pemilik urusan mereka dan pengatur kondisi mereka. Sampai di sini bisa dipahami siapa sih manusia ini, hanyalah makhluk ciptaan-Nya yang lemah tidak berdaya. Makhluk yang bergantung kepada pemiliknya. Dengan memahami kondisi ini, maka seharusnya berserah bulat-bulat atas segala ketetapan perintah dan larangan-Nya. Karena sesungguhnya hanya Allah saja satu-satunya pemilik yang maha tahu segalanya.

Disebut dalam firman Allah SWT berikut:

مَلِكِ النَّاسِ
Raja manusia (Q.S. an‐Nas)

Secara bahasa amal baik adalah otoritas dalam perintah dan larangan di tengah rakyat. Di sinilah letak akal yang sehat untuk memahami perintah ini. Allah pemilik kekuasaan, yang berhak dan melarang, sang maha pemberi tanpa harus ditolak dan ditentang. Langsung tanpa Sami'na wa 'ashaina (kami mendengar ucapanmu akan tetapi kami tidak akan taat kepada perintahmu).

Dialah raja dan kerajaan yang sesungguhnya, jangan sekali-sekali membuat duplikat kerajaan buatan manusia di dunia. Begitu pula jangan coba-coba membuat aturan sendiri, sampai kapanpun tidak bakal bisa menghasilkan solusi yang benar.

Sehatkah tuan? Mampu menandingi aturannya? Raja dari semua makhluk, baik manusia, jin maupun makhluk yang lainnya. Kemudian dalam firman Allah berikut dijelaskan:

إِلَٰهِ النَّاسِ
Sembahan manusia, (Q.S. An-Nās : 3).

Ditandai kata al- Lillah yang merupakan masdar (sumber atau asalmula) bermakna maf-‘ul. Yang di fathah bermakna menyembah hanya kepada Allah.

Sangat jelas,

Allah-lah yang haq yang wajib disembah tidak ada sesembahan lain selainnya. Berikut agama, perintah dan larangan-Nya. Agama Islam adalah yang paling sempurna dan penyempurna agama sebelumnya. Menjadi sangat lancang membuat tandingan agama baru. Sebab dia sendiri sebagai makluk yang besifat lemah.

Seorang Muslim harus berpandangan lurus memegang teguh agamanya. Sehingga tidak terpengaruh bisikan setan sebagai pengganggunya. Hadirnya agama Baha'i lama dari Persia adalah sebuah godaan keteguhan yang tadi dinyatakan Islam adalah agama penyempurna. Janganlah suka mencari-cari ilatnya dengan dalih "offside" dari peraturan manusia.


Kita kembalikan saja kepada ayat:

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, (Q.S. an-Nas:4)

Ibnu Abbas berkata, "itu adalah setan yang mendekam dalam hati manusia. Jika lupa dan lengah maka setan akan membisiki; dan jika mengingat Allah maka setan pun bersembunyi. Sehingga sampai bisa membuat indah hal yang tercela dan buruk menjadi terpuji, begitulah Jika hati lupa mengingat Allah".

Disebutkan pada firman Allah SWT:

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, (Q.S. an-Nas : 5)

Yaitu perkara yang selalu dibisikkan berupa kejahatan ajakan menuruti hawa nafsu pintar dan berpaling dari agama-Nya. Maka hati-hati setan selalu menciptakan konflik dan permusuhan sehingga mereka tergelincir pada kesalahan fatal. Dan bentuk dari godaan itu bisa berwujud dari golongan manusia. (Q.S. an-Nas: 6)

Qatadah berkata, "sesungguhnya dari manusia ada setan, dan dari jin juga ada setan, sehingga kita berlindung dari mereka" (Q.S. al-An'am: 112)

Dalam surat pendek ini, terdapat banyak pelajaran yang dapat diambil, bahwa penting untuk selalu memohon perlindungan kepada Allah. Perintah ini sangat relevan sebab memang manusia sangat membutuhkan pertolongan Allah zat yang maha memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk melindungi segala kejahatan setan. Setan adalah musuh nyata bagi manusia tetapi bisikan lembutnya sangat tidak terasa. Disini sisi pentingnya sifat manusia yang lemah dan bergantung kepada pertolongan Allah.

Selalu berdzikir kepada Allah untuk memohon perlindungan dengan menyebut tiga sifatnya yakni ar-Rabb, al Malik, dan al-llah. Berlindung karena sesungguhnya tiada seorang manusia pun melainkan tiap dirinya mempunyai qarin (pendamping) dari kalangan setan yang menghiasi perbuatan-perbuatan fahisyah hingga kelihatan bagus olehnya Karena dia mempunyai kemampuan yang menyesatkan.

Setidaknya manusia menyadari bahwa ia diciptakan dengan kemuliaan dari ciptaannya yang lain. Dan janganlah kemuliaan ini menjadikan sombong dan lebih sempurna dari makhluk yang lain. Justru karena akalnya mereka harus lebih taat. Kemuliaan itu disebut dengan firman Allah SWT sebagai berikut:

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. (Q.S. al- Isra: 70)

Pelajaran berikutnya yaitu problem dalam masalah agama adalah masalah yang amat besar. Setelah memohon perlindungan keselamatan jiwa dan badan, selanjutnya adalah mamohon perlindungan menyangkut keselamatan agama. Maka semakin jelas urgensitasnya kita sangat membutuhkan pertolongan Allah dari sesuatu yang gaib ini. Sehingga perlunya meningkatkan kewaspadaan terhadap semua jenis setan dan tidak mengikuti ajakannya.

Surat an-nas yang pendek ini memberikan tuntunan kita agar tidak terjerumus oleh bisikan jahat setan. Dengan meningkatkan taqarrub kita mendekatkan sedekat-dekatnya kepada Allah berharap setan tidak berkutik mengganggu kita. Aamiin.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.