Type Here to Get Search Results !

JANGAN GOMBAL KUY


Oleh: Najma Karimah

Gombal! Biasanya kata-kata ini diucapkan oleh orang yang seringkali dibohongin. Diiming-imingi kata-kata manis dan janji-janji manis, tapi tidak jua ditepati. Omongnya aja yang nyenengin, tapi tindakan dan prilakunya jauh dari nyenengin. Kesel ga kalo digombalin gitu? Yaa, kesellah. Masak ga.

Tapi, pernah ga kita menyadari bahwa jangan-jangan kita juga pelaku gombal. Ga tanggung-tanggung, kita ngegombal minimal lima kali dalam sehari. Kalo yang rajin sama amalan sunnah, bisa-bisa gombalnya lebih banyak lagi. Waw. Kok bisa? Gimana ceritanya ituh?

Guys, coba simak deh ayat berikut. Ayat ini dikutip dari Al-Quran Surat Al-An'am Ayat 162.

Ù‚ُÙ„ْ اِÙ†َّ صَÙ„َاتِÙŠْ ÙˆَÙ†ُسُÙƒِÙŠْ ÙˆَÙ…َØ­ْÙŠَايَ ÙˆَÙ…َÙ…َاتِÙŠْ Ù„ِÙ„ّٰÙ‡ِ رَبِّ الْعٰÙ„َÙ…ِÙŠْÙ†َۙ
"Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam."

Hapal kan ya sama ayat ini? Pastinya. Ayat ini yang dibaca dalam doa iftitah setiap kali kita melaksanakan salat, baik salat wajib maupun salat sunnah. Otomatis setiap muslim pasti mengenal baik dan hapal di luar kepala sama ayat yang mulia ini.

Setiap kali kita salat kita janji sama Allah bahwa salat kita, ibadah kita, hidup dan mati kita bahkan, hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Pertanyaannya adalah benarkah kita benar-benar telah merealisasikan janji-janji itu dalam keseharian kita? Atau jangan-jangan kita hanya ngegombal? Astaghfirullah.

Kita bilang bahwa salat kita hanya untuk Allah. Tapi kenyataannya kita salat kalo diperintah dan dipelototin sama orang tua atau guru kita. Bahkan bisa jadi salat kita diselang-seling kayak puasa Daud. Sekali salat sekali ga. Subuh kesiangan, Zuhur kerepotan, Ashar kelewatan, Magrib kehabisan, Isya ketiduran. Yaa Allah. Na'udzubillah tsumma na'udzubillah.

Kita bilang kalau ibadah kita hanya untuk Allah. Tapi realitasnya, ketika sedekah terselip hasrat ingin pujian manusia, ketika dakwah dominan perasaan ingin menunjukkan eksistensi diri kita, ketika bermualamah kita enggan meninggalkan riba yang nyata dilarang Allah. Astaghfirullah.

Kita bilang kalo hidup kita hanya untuk Allah. Tapi, kita masih mau pacaran, kita masih enggan nutup aurat, kita paling suka ngegibahin sodara kita seakidah, kita susah liat sodara seneng dan seneng liat sodara susah, kita muja-muja artis idola yang bahkan ga kenal sama Allah. Kita habiskan waktu dan rezeki yang Allah kasih hanya untuk ngumpulin poto-poto dan aneka perkakas yang bergambar idola kita. Idola yang ga sama sekali ngasih pahala atau jadi wasilah untuk kita deket sama Allah.

Waduuuh, apa ga gombal itu namanya, Ges? Hikz. Kebayang kan sakitnya digombalin? Ga enak. Begitu juga Allah. Berani-beraninya kita ngegombalin Zat Yang Maha Agung, yang udah nyiptain kita dari ga ada menjadi ada. Dari yang ga tau apa-apa, jadi paham banyak hal. Dari yang ga bisa ngapa-ngapain jadi bisa berkreasi macem-macem. Semestinya Allah mendapat persembahan amalan terbaik dari kita, Sist. Bukan sekadar janji-janji manis di setiap salat, tapi pahit di kenyataan.

Yaa Allah, maafkanlah kami. Lindungilah kami. Luruskan niat kami. Bersihkan hati kami. Selaraskan prilaku kami dengan ucapan kami. Mudahkan kami dalam menjalankan kewajiban-kewajiban kami kepada-Mu Yaa Robb. Aamiin Yaa Allah Yaa Robbal'alamiin.

Pangkalpinang, 22 Agustus 2021

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.