Type Here to Get Search Results !

AL-QUR'AN DATANG DARI ALLAH, TAK LAYAKKAH DITERAPKAN?


Oleh: Muslihah Saiful

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كَا نَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ثُمَّ كَفَرْتُمْ بِهٖ مَنْ اَضَلُّ مِمَّنْ هُوَ فِيْ شِقَا قٍۢ بَعِيْدٍ
Katakanlah, "Bagaimana pendapatmu jika (Al-Qur'an) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran)?" (QS. Fussilat 41: Ayat 52)
 
Setiap orang muslim pasti meyakini jika Al Qur'an itu firman Allah, berasal dari Allah bukan yang lain. Akan tetapi sayangnya tidak semua orang muslim sepakat jika wajib menerapkan setiap aturan yang ada dalam Al Qur'an. Ada segelintir diantara mereka yang lebih mengutamakan konstitusi dari pada Wahyu Ilahi.

Perintah dan larangan Allah dalam Al-Qur'an, hanya dianggap sebagai teori yang boleh ditinggalkan sesuka hati. Akan tetapi jika dikatakan demikian, mereka tidak mau mengakui. Dalam teori mereka tetap Al Qur'an itu bisa dijalankan semua tanpa kecuali. Namun saat ditanya bagaimana halnya dengan ayat-ayat hudud? Bisakah dijalankan saat ini? Mereka bungkam, dan berdalih itu tak sesuai konstitusi.

Ayat hudud itu yang bagaimana, sih? Mungkin ada yang bertanya demikian. Ayat hudud adalah ayat yang menjelaskan atau memerintahkan tentang batasan-batasan hukum syariat yang jelas ada dalam Al Qur'an. Contoh surat Al Isra'ayat 32. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

بسم الله الرحمن الرحيم
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَا نَ فَا حِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)

Lalu bagaimana dengan hari ini, berapa banyak pemuda pemudi yang berpacaran? Ketika ada yang mengingatkan, mereka malah nyolot dengan mengatakan, "Bukan urusan kamu. Urus dirimu sendiri!" Atau, "Ini adalah hak asasi!" Bahkan opini yang mereka munculkan seakan jika tidak punya pacar adalah ketinggalan zaman, enggak gaul. Astaghfirullah.

Padahal semua orang tahu, yang namanya pacaran itu adalah awal dari perzinahan. Setidaknya zina mata, zina tangan, zina hati, dll. Bahkan tidak sedikit yang kemudian benar-benar melakukan zina. Tidak sedikit diantara mereka yang sampai hamil di luar nikah. Lalu karena malu dan takut ketahuan, mereka melakukan aborsi. Nauzubillah.

Lebih tegas lagi perintah Allah dalam surat An Nur ayat 2. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

بسم الله الرحمن الرحيم
اَلزَّا نِيَةُ وَا لزَّا نِيْ فَا جْلِدُوْا كُلَّ وَا حِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَا بَهُمَا طَآئِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
"Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari Kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman." (QS. An-Nur 24: Ayat 2)

Apakah ayat tersebut bisa dijalankan hari ini? Siapa yang mempunyai kewajiban menjalankan perintah Allah tersebut? Pasti alasannya adalah karena tidak sesuai dengan konstitusi. Ini bukan negara Islam, jadi tidak mungkin diterapkan aturan itu. Padahal mayoritas penduduk negeri ini beragama Islam. Lalu mengapa tidak bisa menjalankan aturan agama Islam?

Konstitusi, undang-undang dan aturan bernegara ini berdasarkan kesepakatan bersama. Mengapa kesepakatan itu harus menomorduakan aturan Tuhan Sang Pencipta alam semesta dan seluruh isinya termasuk manusia. Bukankah manusia itu harus tunduk kepada aturan Allah? Sebagaimana makhluk lain yang selalu tunduk pada sunnatullah.

Tidak bisakah kesepakatan itu dikaji ulang, lalu demi Dzat yang menciptakan manusia, mengembalikan semua undang-undang berdasarkan kepada aturan-Nya? Bukankah pengelola negeri ini semua manusia? Ah, entahlah, mumet aku. Pusing.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Mojokerto, 13 Juli 2021

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.