Type Here to Get Search Results !

CARA ISLAM MENDIDIK ANAK SESUAI USIA


Oleh: Diaz Hamzah BS, S.Kom.I

Dalam Islam terdapat metode mendidik anak agar anak menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual dan intelegensi. Orang tua memiliki andil yang besar dalam membentuk kecerdasan anak karenanya di haruskan orang tua pengasuh mengetaui tahap demi tahap dalam mendidik anak dalam Islam agar anak menjadi pribadi yang unggul.


Umur Nol Hingga Enam Tahun

Sejak umur nol sampai enam tahun saat itulah saat mengasihi dan mencintai anak dengan sepenuh hati, pada tahappan pertama ini, anak-anak di bawah umur enam tahun jangan pernah sekalipun orang tua melakukan tindakan kekerasan kepada anak-anaknya. Karena dengan melakukan tindakan kekerasan bisa fatal akibatnya.

Pada tahapan ini anak jangan dibentak, diplototin, ditakuti, dipukul tapi seorang anak harus disayangi dan dicintai. Rasulullah mencontohkan kita bagaimana Hasan dan Husain bermain dipunggung beliau ketika Rasulullah sedang shalat.

Oleh sebab itu orang tua haruslah bijak dalam mengelola emosi dan menahannya ketika sedang marah jangan sampai kemarahan tersebut dilampiaskan kepada anak umur enam tahun kebawah.

Menurut hasil data penelitian jika anak diperlakukan keras akan menyebabkan perkembangan emosional anak tersebut akan buruk selain itu anak akan mulai memahami rasa bersalah ketika masuk usia lima tahun dan baru mengalami pemahaman yang matang terkait rasa bersalah ketika masuk usia enam tahun.

Pada usia ini sebaiknya anak selalu diberikan kata-kata atau kalimat yang baik seperti halnya contoh anak yang baik dan sopan itu seperti apa sebelum anak tersebut tidur fungsinya untuk menanamkan pemahaman yang baik pula pada anak tersebut.

Lalu di usia tersebut juga ada baiknya memberikan apresiasi berupa hadiah jika anak melakukan hal yang telah kita inginkan, namun jika anak sudah memasuki umur tujuh hingga empat belas tahun anak harus sudah diajari tentang kedisiplinan.


Umur Memasuki Tujuh Tahun

Pada umur tujuh tahun orang tua baru dapat mengajari anak tentang kedisiplinan dan pengajaran ini akan berlangsung baik jika ketika kecilnya anak diberikan kasih sayang yang penuh. Jika orang tua memiliki anak yang tidak bisa diatur dibawah usia enam tahun, cara mengatasinya tetap di usahakan mendidiknya tanpa harus memarahi, membentak, mengancam ataupun melakukan kekerasan fisik.

Sejatinya anak adalah peniru yang ulung jadi memberikan contoh keteladanan pada anak merupakan metode terbaik yang dapat diberikan karena anak lebih banyak belajar dari melihat daripada diberikan perintah.

Diusia tujuh hingga empat belas tahun kita sudah harus bersikap tegas kepada anak kita seperti memberitahukan kewajiban sholat lima waktu ataupun mengaji, kita boleh memarahinya ketika anak tersebut tidak menunaikannya. Namun begitu orang tua haruslah memberikan contoh pada apa yang diminta kepada anaknya.

Ketika orang tua menyuruh anaknya untuk sholat, mengaji ataupun membaca buku maka sebagai orang tua harus lebih dahulu melakukan hal tersebut dan menjadi contoh, sehingga membersamai anak dalam melakukan kegiatan tersebut dan orang tua haruslah menjadi teladan yang baik untuk ditiru anaknya.


Hikmah

Dalam mendidik anak dahulukanlah mengajarkannya adab yaitu norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama Islam.

Diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dan imam Al-Hakim dari sahabat Amr bin Sa’id bin Ash r.a.

قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ}.
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik.

Diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir bin Samurah r.a.

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {لِأنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ}.
Nabi saw. bersabda, “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha’.”

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِنَّ فِى الْجَنَّةِ دَارًا يُقَالُ لَهَا دَارُ الْفَرَحِ لَا يَدْخُلُهَا إِلاَّ مَنْ فَرَّحَ الصِّبْيَانَ}.
Nabi saw. bersabda, “Sungguh di dalam surga itu ada rumah yang disebut rumah kebahagiaan yang tidak dimasuki kecuali orang yang membahagiakan anak-anak kecil.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Ya’la dari sayyidah Aisyah r.a.

Diriwayatkan oleh imam Ibnu Majah dari sahabat Anas bin Malik r.a.

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا آدَابَهُمْ}.
Nabi saw. bersabda, “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.