Dalam kehidupan ini secara sadar ataupun tidak sadar kita
telah sering menyakiti hati orang tua. bahkan kadang yang menurut kita hal yang
sepele namun itu menyakiti hati orang tua kita, ingatkah kita dengan hadis nabi
bahwa keridhoan Allah adalah keridhoan orang tua ? ingatkah kita bahwa surga
ada di telapak kaki ibu? dan membenci ayahnya dan bahkan tidak mengakui maka
tempatnya adalah neraka. dalam sebuah hadis :
Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa "Nabi saw bersabda :
Janganlah kamu benci kepada orang-orang tuamu(janganlah kamu membangsakan diri
kepada yang bukan bapakmu), karena barang siapa yang membenci ayahnya maka dia
itu kafir" (Albukhary 85:29 ; Muslim 1:28; Al lu'lu-u wal Marjan 1:14)
Dari Bu Dzar ra. berkata "Aku mendengar Nabi saw
bersabda:
Tidak ada seorang laki-laki yang membengsakan dirinya kepada yang
bukan ayahnya, padahal ia mengetahuinya, melainkan kafirlah dia. Dan barang
siapa yang membangsakan dirinya kepada suatu kaum padahal tidak ada hubungan
darah dengan kaum itu maka hendaklah ia mengambil tinggalnya tinggalnya di
Neraka" (Al Bukhary 61:5, Muslim 1:28, Al Lu'lu-u wal Marjan 1:4) yang
dimaksud dengan kafir (kufur) itu adalah kufur nikmat, yakni mengingkari hak
Allah dan ayah (Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Mutiara Hadits jil.1
hal 147-148).
Karenanya penting bagi kita untuk mengetahui tanda kita telah durhaka kepada orang tua, agar kita waspada
selalu dan terhindar dari kedurhakaan.
menurut Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dalam sebuah karyanya
yang berjudul '"uquq al-walidain, asbabuhu, mazahahiruhu, subulul
ilaj", ada 30 gejala-gejala dan bentuk-bentuk durhaka kepada orang tua ;
1. Membuat kedua orang
tua menangis dan bersedih, baik melalui perkataan, perbuatan, atau apa saja
yang dapat menyebabkan hal itu.
2. Menghardik,
memebentak, serta meninggikan suara.
3. Mengucapkan kata “ah”
dan merasa bosan dengan perintah keduanya.
4. Cemberut dan
mengerenyitkan kening di hadpan keduanya.
5. Memandang ke arah
keduanya dengan pandangan beringas, menghina, membuyarkan impian melekatkan
label bodoh, tolol dan dungu terhadap keduanya.
6. Memrintah keduanya.
Seperti orang memerintah ibunya untuk menyapu rumah, mencuci
pakaian atau menyajikan makanan. Ini semua perbuatan yang tidak pantas untuknya.
Akan tetapi bila sang ibu melakukan hal itu atas dasar inisiatif sendiri dan
kehendaknya maka tidak apa-apa, akan tetapi , kita harus berterimakasih
kepadanya atas hal itu, atau kita ikut membantunya lebih baik.
7. Mengomeli makanan yang
disajikan oleh ibu.
Tindakan seperti ini mengandung dua larangan. Pertama,
mencela makanan dan ini tidak boleh sebab Rasulullah saw tidak pernah sekalipun
mencea makanan. Kedua, kurang sopan terhadap ibu dan membuat hatinya gundah.
8. Tidak membantu keduanya
dalam mengurusi rumah.
9. Membuang muka bila
keduanya berbicara dengannya, tidak mendengarkan atau cepat-cepat memotong
perkataan mereka, mendustakan, membantah serta mempertajam perdebatan dan
perselisihan terhadap keduanya.
10. Jarang meminta izin dan meminta masukan pemikiran keduanya atau bahkan tidak sama sekali.
Sebagian orang tidak pernah meminta pendapatnya atau meminta
izin dari keduanya dalam urusan yang mereka lakukan, baik dalam urusan
pernikahan, talak, keluar rumah buat menginap atau pergi bersama teman-teman ke
suatu tempat.
11. Tidak meminta izin
kepada keduanya saat masuk menjumpai mereka.
12. Membawa-bawa berbagai
problem di hadapapan kedua orang tua, baik yang terjadi dengan saudara-saudara,
isteri ataupun anak-anaknya.
13. Mencela kedua orang
tua di hadapan orang banyak dan menyebutkan kejelekkan dan aibnya.
14. Mencaci maki serta
melaknat keduanya.
15. Membawa kemungkaran
ke dalam rumah.
16. Melakukan perbuatan
munkar di hadapan keduanya.
17. Mencoreng citra baik
keduanya.
18. Melibatkan kedua
orang tua dalam kesulitan.
19. Berlama-lama di luar
rumah yang menyebabkan hati orang tua cemas.
20. Memberatkan beban keduanya dengan banyaknya
tuntutan.
21. Lebih tunduk kepada isterinya ketimbang kedua
orang tuanya.
22. Tidak mempedulkan keduanya disaat mereka
membutuhkannya atau disaat keduanya sudah tua.
23. Tidak mengakui keduanya, malu menyebut nama
serta menisbatkan keduanya.
24. Menyakiti keduanya dengan melakukan
pemukulan.
25. Menitipkan keduanya ke panti jompo dan
rehabilitasi.
26. Tidak menegur dan berbuat baik apalagi
menasehati bilamana mereka mereka berdua melakukan kemaksiatan.
27. Bercita-cita atau menginginkan agar keduanya
atau salah satunya meninggal dunia.
28. Membunuh dan menghabisi keduanya.
29. Bakhil dan pelit terhadap keduanya.
30. Selalu menyebut-nyebut kebaikan dan
menghitung-hitung pemberiannya kepada keduanya.
Demikianlah pada materi kali ini dan kita wajib mendoakan keduanya, sering-seringlah meminta
maaf kepada keduanya.
Semoga Allah swt senantiasa melindungi kita semua dari
gejala-gejala yang telah disebutkan Amiiiin Ya Rabbal ‘Alalmiiin.
Sumber: ilmudunia-akherat